Pasarsosial.com

Sanggar Condrowinoto Joglo Budaya Warisan Leluhur

 



Ungaran, SEMARANG Post - Keragaman adat istiadat, agama, seni, budaya, dan bahasa di Indonesia secara keseluruhan menjadikan kebudayaan diakui secara nasional dan mencerminkan nilai luhur kepribadian bangsa juga merupakan kebanggaan serta mengandung unsur pemersatu bangsa Indonesia.

“ Warisan budaya yang ada di Indonesia harus senantiasa kita jaga karena sebuah kebanggaan yang dimiliki oleh bangsa ini,” tutur R.Ngt.Eropeana Puspitasari, S.Psi.selaku pemilik Sanggar Budaya Condrowinoto.

R.Ngt.Eropeana Puspitasari, S.Psi yang juga alumni Fakultas Psikologi dari salah satu Perguruan Tinggi swasta di kota Semarang tersebut, menegaskan bahwa sangat penting di era millenial saat ini, memahami proses berbudaya, berkesenian dan bertradisi dalam rangka memelihara kebudayaan agar tidak hilang ditelan jaman.

Sebagai pegiat seni dan budaya, R.Ngt.Eropeana Puspitasari, S.Psi yang akrab disapa bu Ana, memang sudah sejak kecil terdidik kental dengan tradisi budaya di lingkungan keluarganya. Tidak mustahil jika dirinya 'prihatin' ketika menjumpai anak-anak bahkan usia remaja cenderung lalai dalam adat istiadat budayanya.  

Sehingga dengan keberadaan  Sanggar Budaya Condrowinoto, di Dusun Dampu RT01/01, Desa Kalongan,  Kecamatan Ungaran Timur, Jawa Tengah diharapkan bisa menjadi mediasi minat dan olah bakat bagi anak-anak maupun remaja sebagai generasi penerus dibidang seni tradisional juga pemahaman kebudayaan jawa.

" Semakin banyak anak-anak generasi penerus bangsa dapat menyalurkan ketertarikan dan bakatnya dibidang seni dan budaya secara tidak langsung mereka dapat melakukan pelestarian kebudayaan daerahnya agar tidak punah " ungkap R.Ngt.Eropeana Puspitasari, S.Psi.

Octiana Shindu, mahasiswi UKSW Salatiga Fakultas Ekonomi Bisnis jurusan Akuntansi yang sudah cukup lama tergabung di Sanggar Budaya Condrowinoto dan menekuni gamelan (alat musik khas Jawa) menceritakan bahwa dirinya merasa bangga bisa ikut terlibat 'nguri-uri' adat budaya warisan leluhur karena menurutnya tidak banyak generasi sekarang peduli dengan kebudayaan tradisional yang kita milik.

" Karena kalau bukan kita-kita sebagai generasi muda, siapa lagi yang akan meneruskan dan mempertahankan adat budaya khususnya kebudayaan jawa warisan leluhur " tegas Octiana menutup perbincangan.


Pewarta: Wahyu Novianto
Editor: Anast
Lebih baru Lebih lama
CLOSE ADS
CLOSE ADS