Potensi Desa Wisata Bugisan Ciptakan Lapangan Kerja


Klaten, SEMARANG Post - Kunjungan Sandiaga Salahuddin Uno , MenParekraf/Baparekraf RI didampingi Bupati Klaten Hj. Sri Mulyani ke Desa Wisata Bugisan, Prambanan, Klaten, Jawa Tengah disambut semarak perpaduan irama dari instrumen musik tradisional mengiringi gerak lincah para penari kuda lumping, Jathilan.

”Saya melihat bahwa Desa Wisata Bugisan ini bisa menjadi satu klaster percontohan penciptaan 1,1 juta lapangan kerja baru yang berkualitas. Berbasis komunitas yang ada di pedesaan. Sehingga, akhirnya kekuatan masyarakat untuk bangkit kembali pasca pandemi ini bisa kita wujudkan, kita realisasikan. Dan target 2024 penciptaan 4,4 juta lapangan kerja baru dan berkualitas,” tutur Sandi. 

Seperti halnya desa wisata yang lain, destinasi unggulan Desa Wisata Bugisan telah memenuhi tujuh kategori yang dipersyaratkan penilaian tim juri ADWI 2022  yaitu Daya tarik pengunjung (alam dan buatan, seni dan budaya), Suvenir (kuliner, fesyen, dan kriya), Homestay, Toilet umum, Digital dan kreatif, Cleanliness Health Safety dan Environment Sustainability (CHSE), dan Kelembagaan desa

"Dalam pembinaan dan pengembangan desa wisata, Kemenparekraf telah berkolaborasi dengan mitra strategis seperti Astra, BCA, BNI, dan Grab. Mereka akan melakukan pembinaan desa-desa tersebut dalam pengembangan ekonomi kreatif selama setahun ke depan," ungkap Menparekraf pada Jumat 8 Juli 2022.

Pada kesempatan itu, Sandi juga menyampaikan, bahwa destinasi wisata Candi Plaosan perlu ditingkatkan secara penataannya mengingat usianya sama dengan Candi Borobudur.

”Ini sama tuanya nih (dengan Candi Borobudur) 1.200 tahun yang lalu. Masih relatif bisa dikujungi. Dan ini merupakan alternatif. Jadi, saya ingin menyampaikan bahwa Desa Wisata Bugisan ini merupakan destinasi unggulan yang masuk dalam ekosistem destinasi super prioritas Borobudur," ungkapnya.

"Jadi, akan kami kembangkan travel pattern tadi. Dari Borobudur untuk melihat. Karena tidak terlalu jauh. Ini umurnya sama dan juga menampilkan kearifan lokal,” tambah Sandi. 

Selain itu, Sandi juga mengatakan, pemerintah akan memberikan bantuan untuk pencatatan hak intelektual alat musik asli Desa Wisata Bugisan, Pring Sedapur, yang dibuat sendiri oleh Ki Sutikno, warga desa Bugisan. Alat musik ini terbuat dari sekelompok pohon bambu atau pring sedapur.

”Sehingga ini tercatat untuk diturunkan kepada generasi selanjutnya,” jelas Sandi.


Kontributor: Dusun Wisata Ngargosari
Editor: Iwan Alfianto

Lebih baru Lebih lama
CLOSE ADS
CLOSE ADS