Pasarsosial.com

Candi Plaosan Latar Belakangi Desa Wisata Bugisan


Desa Wisata Bugisan
termasuk dalam 50 desa wisata terbaik dalam program Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022. ADWI, program unggulan Kemenparekraf sebagai penggerak kebangkitan pertumbuhan ekonomi dan pengembangan pariwisata Indonesia yang saat ini telah memasuki tahun kedua.

Adalah Desa Wisata Bugisan yang terletak di area pintu keluar Candi Prambanan dan berbatasan dengan Desa Tlogo. Desa Bugisan memiliki peninggalan purbakala lain seperti Candi Ghana yang merupakan akulturasi Hindu dan Budha gambaran bukti cinta Rakai Pikatan dan juga Pramudyawardani.

Di kawasan Desa Wisata Bugisan, terdapat pula objek wisata buatan unggulan, yaitu  Paseban Candi kembar. Konsep Paseban Candi Kembar adalah sebuah kafe dengan hiasan lampu lampion warna warni serta saung-saung persinggahan untuk pengunjung juga panggung hiburan acara.

Tulisan Jawa kuno Hanacaraka yang menceritakan fase kehidupan manusia menurut Jawa dari lahir sampai meninggal dapat dijumpai  di Daleme Simbah. Daleme Simbah merupakan sebuah rumah tradisional peninggalan salah satu tokoh desa.  

Potensi lain di Desa Wisata Bugisan adalah kesenian warisan Karawitan yang dimainkan oleh warga sekitar. Jathilan, Kuda lumping, Gejog Lesung, Sorak Gumyak, Wanara, dan Sendratari tetap lestari dan biasa ditampilkan pada festival budaya Candi Plaosan.  

Urusan kuliner, pengunjung akan dihipnotis beragam hidangan khas, seperti jamu tradisional, Jenang Kendhil, Sego Gudangan, Sego Wiwitan, dan Sambel Wader juga cemilan Ampyang, Keripik pisang, Aneka peyek, serta  aneka Olahan pepaya.

Desa Wisata Bugisan memiliki souvenir baju daur ulang sampah hasil karya  kreatif ibu ibu PKK juga produksi batik eco printing berbahan alami ramah lingkungan dengan motif alam. 

Nuansa alam pedesaan yang asri lengkap sikap budaya masyarakat Jawa serta  menjunjung tinggi pelestarian keseniannya menjadikan Desa Bugisan menjadi simbol interaksi harmonis antara manusia, alam, dan sang pencipta.


Kontributor: Dusun Wisata Ngargosari
Editor: Iwan Alfianto
Lebih baru Lebih lama
CLOSE ADS
CLOSE ADS