Perlindungi Keluarga Untuk Transisi Masa Pandemi Ke Endemi


Terdepan utamakan kesehatan keluarga dan sejalan dengan value kebermanfaatan untuk masyarakat, Biodef  brand PT Paragon Technology and Innovation selenggarakan webinar nasional dengan topik “Perlindungan Keluarga untuk Transisi Masa Pandemi ke Endemi”. 

Hadir pada acara tersebut Khikin Indahsari (Group Head Personal Care PT Paragon Technology and Innovation), Prof. Zubairi Djoerban, Sp.PD-KHOM FINASIM (Ketua Satgas Covid-19 Untuk IDI) dan dr. Mesty Ariotedjo, Sp.A (Dokter Anak dan Founder ‘TentangAnak’). 

Kegiatan ini juga dukung program pemerintah mensosialisasikan pandemi COVID-19 di Indonesia akan berubah menjadi fase endemik sekaligus tetap meningkatkan kesadaran dan edukasi perubahan fase menjadi endemik harus didukung sinergi dan tanggungjawab semua lapisan masyarakat. 

Biodef, sabun antiseptic alami pertama dari Paragon Halal Laboratories, terbuat dari dua bahan aktif alami, Mentha Piperita Essence sebagai antiseptic alami dan Natural Glycerin yang berfungsi melembapkan kulit.

Formula Biodef diproses dengan teknologi booster terkini yaitu Advance Nature Technology dan telah teruji di laboratorium Amerika serta terbukti dapat melawan virus Covid 19*. 

Seluruh produk Biodef telah lolos uji dermatologically tested serta hypoallergenic. Biodef memiliki 3 varian, yaitu Mint+Seasalt untuk kulit normal dan efektif membersihkan kulit secara mendalam serta varian Mint+Green Tea dan Mint+Yuzu dengan pH balanced 5,5 sehingga cocok untuk seluruh jenis kulit termasuk kulit sensitif.

“Sebagai solusi memenuhi kebutuhan personal care keluarga Indonesia, Biodef menghadirkan produk hand and body wash yang dapat memberikan perlindungan ekstra. Melindungi dan mencegah kuman, bakteri, dan virus masuk ke dalam kulit, Biodef diandalkan oleh smart moms dimanapun dan kapanpun" jelas Khikin Indahsari, Group Head Personal Care PT Paragon Technology and Innovation. 

Melengkapi penjelasannya, Khikin mengatakan melalui webinar ini, biodef hadir ditengah-tengah keluarga Indonesia secara virtual untuk memberikan informasi terkait hal-hal apa saja yang harus diperhatikan pada fase transisi pandemic ke endemi. Memberikan cara pandang baru bagi masyarakat untuk lebih dekat kesituasi normal dimulai dari kesadaran akan kebiasaan hidup sehat pada tingkatan sosial terkecil, yaitu keluarga.

Khikin menguraikan Biodef terdiri 2 produk unggulan, yaitu hand wash dengan varian Mint+Green Tea dan Mint+Yuzu dan body wash dengan varian Mint+Sea Salt, Mint+Green Tea dan Mint+Yuzu. Biodef  aman digunakan seluruh anggota keluarga, anak-anak usia 3 tahun keatas juga mereka dengan kulit sensitif. 

Formula Biodef memberikan extra layer of protection untuk keluarga: (1) 99,9 persen intensif lawan kuman, virus dan bakteri, (2) melindungi kulit dari kekeringan dan melembabkan, dan (3) cegah kuman dan virus masuk kedalam kulit. 

Memasuki fase endemi dimana kedepannya kita akan tetap hidup berdampingan dengan Covid-19, banyak perubahan yang harus dilakukan dalam menjalankan perilaku hidup bersih dan sehat. Oleh karena itu, Biodef ajak smart moms dan masyarakat untuk tetap proteksi keluarga dari dunia luar agar terlindungi dengan ekstra. 

Menerapkan pola hidup bersih sangat penting dalam melindungi keluarga dari berbagai penyebaran kuman, bakteri, dan virus di luar sana. Dimulai dari cuci tangan hingga mandi secara rutin setiap hari dengan sabun berbahan antiseptik alami, adalah langkah tepat melindungi keluarga dari penularan beragam penyakit.

Prof. Zubairi Djoerban, Sp. PD-KHOM FINASIM, Ketua Satgas Covid-19 untuk IDI memaparkan, terkait perkembangan kondisi dalam penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia yang sudah lebih baik, transisi pandemi menjadi endemi harus dilakukan secara bertahap.

Pemerintah telah menyiapkan roadmap untuk menormalisasi aktivitas masyarakat melalui kebijakan-kebijakan dalam pengendalian virus ditransisi ini. Meskipun Indonesia sudah dalam masa peralihan menuju endemi, namun masyarakat tetap harus taat protokol kesehatan, waspada dan jangan jemawa karena bisa saja ketika sudah memasuki endemi, tingkat kasus aktif virus Covid-19 ini akan meningkat. 

Untuk Indonesia memasuki fase endemi berdasarkan 5 indikator berikut antara lain risiko penularan rendah, positivityrate menurun, vaksinasi usia dewasa dan usialanjut >70 persen,keterisian (BOR) rumah sakit rendah, kasus aktif turun drastis, dan angka kematian rendah.

 “ Dengan situasi yang mulai berubah,masyarakat harus tetap patuh pada protokol kesehatan. Sebagai perlindungan keluarga di masa transisi pandemi menuju endemi, kita wajib melaksanakan Pola Hidup Bersih dan Sehat(PHBS), salah  satunya melalui tindakan rutin mencuci tangan dan mandi dengan sabun antiseptik berbahan dasar alami yang terbukti dapat melawan virus secara signifikan dan memberikan proteksi ekstra.” tambah  dr. Mesty Ariotedjo, Sp. A.

Sejalan keputusan WHO terkait status endemi, pemerintah telah mempersiapkan Indonesia memasuki era endemi dimana masyarakat Indonesia diharuskan dapat hidup berdampingan dengan virus Covid-19. 

Terkait hal tersebut, terdapat beberapa hal yang perlu dipersiapkan agar masa transisi pandemi menuju endemi dapat berjalan dengan tetap memperhatikan dan menjaga kesehatan keluarga Indonesia. 

Memasuki arus mudik 2022 tahun ini, meski pemerintah sudah memperbolehkan bepergian jarak jauh, tetap diimbau bahwa masyarakat wajib menjalankan protokol kesehatan dan  vaksin booster. 

Mengajak  masyarakat untuk tetap disiplin menjalankan perilaku hidup bersih dan sehat disemua dimulai dari rumahtangga, tempat kerja, sarana prasarana pendidikan, transportasi publik, dan tempat umum lainnya. 

“Harapannya, melalui webinar ini,keluarga Indonesia mendapatkan informasi yang merata mengenai apa saja yang perlu dipersiapkan untuk memasuki era endemi, terutama untuk para Ibu, agar dapat menjaga kesehatan keluarganya. Semoga di masa endemi mendatang, seluruh anggota keluarga, khususnya anak-anak, dapat beraktivitas seperti sedia kala dengan tetap menjaga standar kebersihan dan protokol kesehatan yang baik, sehingga keluarga terlindungi.” tutup Khikin.


Kontributor: Shanty Soekowati
Editor: Anast

Lebih baru Lebih lama
CLOSE ADS
CLOSE ADS