Amerika Serikat.SEMARANG Post - Pertarungan menguasai Warner Bros. Discovery memasuki babak baru setelah Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, menyatakan akan terlibat langsung dalam keputusan regulasi terkait rencana penjualan raksasa hiburan tersebut. Keterlibatan presiden dalam proses seperti ini jarang terjadi dan berpotensi mengubah dinamika persaingan di industri media global.
Pada Minggu 7 Desember 2025 malam, Trump memastikan bahwa ia akan ikut menilai apakah pemerintah mengizinkan penjualan sebagian besar aset Warner Bros. Discovery kepada Netflix. Pekan lalu, platform streaming raksasa itu mengumumkan kesepakatan senilai US$72 miliar sekitar 1.200 triliun rupiah untuk mengakuisisi studio dan layanan streaming Warner Bros. Discovery.
Biasanya, keputusan terkait merger besar berada di bawah kewenangan Departemen Kehakiman AS tanpa campur tangan Gedung Putih. Namun dalam kasus ini, Trump justru menempatkan dirinya di pusat proses yang sarat kepentingan.
Paramount Masuk dengan Tawaran Pengambilalihan Paksa
Ketegangan meningkat setelah Paramount, pesaing utama, juga mengajukan tawaran pengambilalihan secara paksa pada pagi hari yang sama. Paramount menilai Netflix akan menghadapi hambatan regulasi yang berat untuk mendapatkan restu pemerintah, sehingga mereka melihat celah untuk masuk sebagai penawar alternatif.
Namun ketika disinggung mengenai dua pihak yang sedang berebut Warner Bros., Trump mengaku tidak memihak.
“Tidak ada dari mereka yang benar-benar dekat dengan saya,” ujar Trump dari Ruang Kabinet Gedung Putih, seperti dilansir dari CNN.
“Saya ingin melakukan yang benar. Itu hal yang sangat penting.” tandasnya.
Pernyataan yang tampak netral namun tetap menempatkan dirinya di tengah proses ini menciptakan tekanan baru bagi semua pihak yang terlibat.
Jaringan Kepentingan yang Rumit
Meski mengaku tidak memiliki kedekatan khusus, Trump diketahui mempunyai hubungan personal dengan beberapa tokoh kunci. Ia dekat dengan miliarder Larry Ellison, ayah dari David Ellison, CEO Paramount setelah merger dengan Skydance Media. Menurut seorang pejabat senior Gedung Putih, Ellison dan Trump sempat berdiskusi mengenai kemungkinan Paramount mengakuisisi Warner Bros. Discovery.
Di sisi lain, Trump juga memuji salah satu pimpinan Netflix, Ted Sarandos, dan menyebutnya sebagai “orang yang hebat” usai pertemuan pribadi di Oval Office pekan lalu. Ia bahkan memuji Sarandos atas transformasi besar yang dilakukan di Netflix. Namun, Trump juga menyampaikan keraguan terhadap rencana Netflix untuk membeli Warner Bros.
“Ted adalah sosok luar biasa yang saya hormati, tetapi itu adalah pangsa pasar yang besar,” ujarnya.
Tawaran Netflix hanya mencakup studio film dan layanan streaming, sementara saluran kabel seperti CNN tidak termasuk dalam kesepakatan dan rencananya akan berada di bawah entitas baru bernama Discovery Global.
Gedung Putih: Trump Masih Netral
Pejabat Gedung Putih menyatakan bahwa posisi Trump sejauh ini masih netral, meski pandangannya disebut-sebut dapat berubah tergantung siapa yang terakhir berbicara dengannya.
Saat menghadiri acara Kennedy Center Honors, Trump kembali menegaskan kekhawatirannya soal dominasi pasar Netflix apabila akuisisi itu disetujui.
“Mereka memiliki pangsa pasar besar. Dan ketika mereka memiliki Warner Bros., pangsa itu meningkat banyak,” ujar Trump.
“Saya tidak tahu. Itu akan ditentukan oleh para ekonom, dan saya juga akan terlibat dalam keputusan itu.”
Akan Mengubah Industri Film dan Media AS
Dengan dua raksasa industri Netflix dan Paramount berlomba menguasai Warner Bros. Discovery, dan Presiden AS ikut turun tangan dalam proses penentuan regulasi, transaksi ini berpotensi menjadi salah satu yang paling berpengaruh dalam sejarah industri hiburan Amerika.
Keputusan akhir pemerintah dapat menentukan arah ekosistem media, film, dan layanan streaming global dalam dekade mendatang.
Editor: Anast
