Tidore, SEMARANG Post - Indonesia memiliki beragam kekayaan sumber daya alam melimpah, tak terkecuali kekayaan rempah.
Provinsi Maluku Utara, dalam sejarah Indonesia dan Eropa terkait ekspansi rempah telah menarik perdagangan di seluruh dunia.
Hal tersebut dibahas K.H Ma’ruf Amin Wakil Presiden (Wapres) RI dalam Pembukaan Seminar Nasional Melacak Jalur Peradaban Rempah Dunia di Kantor Wali Kota Tidore Kepulauan pada Kamis, 11 Mei 2023.
Seminar bertajuk “Melacak Jalur Peradaban Rempah Dunia, Enrique Maluku Pengeliling Dunia Pertama dari Tidore” membedah pengetahuan dan informasi seputar sejarah nusantara dan dapat menghasilkan masukan komprehensif kepada pemerintah guna memperkuat jalur rempah nusantara sebagai jalan peradaban.
“Saya ingin memaknai seminar ini bukan hanya sekedar membedah buku seputar sejarah nusantara, namun lebih jauh bahwa Maluku Utara memiliki peran strategis dalam lintasan sejarah peradaban dunia dan saya yakin Maluku Utara dapat tumbuh menjadi pusat gravitasi ekonomi global dan kawasan Indo Pasifik di masa yang akan datang,” ujar Wapres, K.H Ma’ruf Amin dalam sambutannya.
Pada abad ke-16, perdagangan rempah-rempah sangat penting bagi bangsa Eropa yang mencari keuntungan di wilayah Asia Tenggara. Ferdinand Magellan (penjelajah Spanyol) tahun 1512 mencapai Pulau Tidore dan menemukan rempah-rempah saat masa kejayaan Sultan Al Mansur (1521-1526). Pada tahun 1529, Sultan Al Mansur dari Tidore membuka kesempatan bangsa Spanyol untuk masuk ke dalam perdagangan rempah-rempah tersebut.
Sejarah Tersebut membuktikan, bangsa Indonesia memiliki kemajuan perdagangan rempah. sehingga menjadi pemantik semangat membangun kembali kejayaan rempah di Maluku Utara.
“Kesuksesan masa silam ini bukan semata hikayat untuk anak dan cucu kita, melainkan juga menjadi pengobar semangat untuk menghidupkan kembali kejayaan bumi Maluku Utara,” tutur Wapres.
Gagasan K.H Ma’ruf Amin, rempah bukan sebatas komoditas unggulan ekonomi, namun membangun sejarah peradaban plural. Dari masa ke masa menjadi gerbang pertukaran budaya dan praktik yang melahirkan peradaban seperti kebudayaan, keberagaman suku, etnis, agama dan kelompok sosial di Indonesia selama ratusan tahun.
Untuk itu, agenda revitalisasi jalur rempah di Maluku Utara sebagai upaya meningkatkan nilai tambah dengan pola hilirisasi ekonomi yang berbasis masyarakat.
Pada kesempatan yang sama, K.H Ma’ruf Amin menyebutkan pentingnya mendorong pusat-pusat penelitian di Maluku Utara dan di Indonesia untuk memperbanyak penelitian tentang tokoh-tokoh maritim Nusantara serta mengembangkan program pendidikan dan pelatihan di bidang ekonomi biru dalam rangka mewujudkan visi poros maritim dunia.
Di akhir sambutannya, K.H Ma’ruf Amin mengajak para pemangku kepentingan berkolaborasi dan mensukseskan rencana jalur rempah sebagai warisan budaya UNESCO pada tahun 2024. Wilayah Maluku Utara adalah bagian penting dari perjalanan sejarah jalur rempah nusantara dan merupakan titik nol dari jalur rempah dunia.
“Saya ingin menegaskan bahwa Maluku Utara adalah titik nol dari jalur rempah dunia,” tutur Wapres.
Capt H. Ali Ibrahim selaku Walikota Tidore Kepulauan, juga mengatakan tokoh Enrique Maluku ini disinyalir merupakan orang pertama yang mengelilingi bumi dan berasal dari Tidore.
“Disinyalir orang pertama yang mengelilingi bumi bukanlah Magelhaens, tetapi Enrique Maluku, sosok pemberani yang katanya berasal dari Tidore, dan sosok ini nanti dibedah dalam seminar nasional hari ini,” ujar Ali Ibrahim.
Hadir mengikuti pembukaan seminar nasional ini, Gubernur Maluku Utara Abdul Gani beserta Anggota Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Provinsi Maluku Utara. Sementara Wapres didampingi oleh Kepala Sekretariat Wapres Ahmad Erani Yustika; Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pemerintahan dan Wawasan Kebangsaan Velix Wanggai; Deputi Bidang Administrasi Sapto Harjono Wahjoe Sedjati; Staf Khusus Wapres Masduki Baidlowi, Robikin Emhas, dan Zumrotul Mukaffa; serta Tim Ahli Wapres Farhat Brachma.
Editor: Anast