Rilis Antologi Puisi Warumas Berlangsung Meriah


Surabaya, SEMARANG Post - Wartakan Kemanusiaan Kutulis Puisi merupakan buku Antologi Puisi karya komunitas Wartawan Usia Emas (Warumas) yang dirilis pada Jumat 17 Maret 2023 di Balai Wartawan A.Azis.

Sebagai penutup rangkaian acara peringatan Hari Pers Nasional 2023 di Jawa Timur, Ketua DPRD Surabaya Adi Sutarwijono dan sejumlah tokoh pers Jawa Timur berkesempatan membaca puisi dengan ekspresif. 

Dalam sambutannya, Adi menyatakan kagum pada para wartawan di buku antologi puisi ini yang masih terus menulis puisi. Menurut Adi, mengamati tulisan berita para wartawan diera digital terasa kering, selain banyak kosa kasa kata hilang,  pengulangan kata juga ditemui karena hanya mementingkan kecepatan berita. 

"Maka wartawan jangan berhenti menulis agar terus terasah kreatifitasnya. Karena menulis itu mencerahkan, bagi diri kita sendiri dan orang lain " ujar ketua DPRD Surabaya ini yang tulisan opininya secara teratur muncul di salah satu media terkemuka Jawa Timur.

Hal senada juga diungkapan Lutfil Hakim, Ketua PWI Jatim. Menurut Lutfil, jurnalistik sangat terkait dengan sastra Ibarat koin  mata uang dengan sisi yang bebeda. 

"Bahasa jurnalistik sekarang terasa dangkal, tanpa sentuhan (sastra)" tuturnya.

Lutfil berharap, setiap peringatan HPN diikuti dengan penerbitan buku antologi sastra karya para wartawan untuk memberi motivasi para wartawan muda. 

Dalam acara rilis antologi puisi pada Jumat 17 Maret 2023, Lutfil membaca puisi “Madura, Akulah darahmu” karya penyair Madura, Zamawi Imron. Disusul Imawan Mashuri, Ketua Yayasan Pendidikan Wartawan Jawa Timur (YPWJT), yang membawahi Stikosa-AWS, membaca puisi karya sendiri tentang tragedi Kanjuruhan. Kemudian Wakil Ketua PWI Jatim, Mahmud Suhermono dan wartawan senior Oki Lukito.

"Buku Antologi Puisi 'Wartakan Kemanusiaan Kutulis Puisi' merupakan buku ke-3 setebal 170 halaman karya komunitas Warumas memuat karya puisi 13 wartawan penyair dengan berbagai latar belakang pengalaman yang panjang di media " ungkap Kris Maryono selaku Ketua Warumas. 

Mereka para wartawan berusia 50 tahun keatas dan sebagian besar masih aktif sebagai wartawan, antara lain : Achmad Pramudito (mantan wartawan Harian Surya, sekarang pengelola media online iniSurabaya.com), Amang Mawardi (mantan wartawan Harian Pos Kota sekarang Youtuber dan penulis buku), Arieyoko (wartawan Republika – Youtuber), Aming Aminoedhin (Majalah Media), Ida Nurshanti Nicholas (Harian Neraca, sekarang Dosen), Imung Mulyanto (Surabaya Post, Arek TV sekarang konsultan media), Karyanto (Harian Surya sekarang pengelola arekmemo.com), Kris Mariono (RRI Surabaya sekarang Majalah Media), Nurkhasanah Yulistiani (Jawa Pos Grup sekarang beritalima.com), Rokim Dakas (Surabaya Post, sekarang Youtuber), Sasetya Wilutama (SCTV sekarang Stikosa AWS) , Toto Sonata (Harian Suara Indonesia) dan Widodo Basuki (Pimred Majalah berbahasa jawa “Jaya baya”), imbuhnya. 

Berbeda dengan penerbitan sebelumnya, selain karya 13 wartawan buku Antologi Puisi “Wartakan Kemanusiaan Kutulis Puisi” juga memuat karya tiga penulis tamu, yaitu Abraham Ferry Rosando, dosen  Fakultas Hukum Untag Surabaya, Meithiana Indrasari Ketua Stikosa-AWS dan HM Cheng Ho Djadi Galajapo. Kata pengantar ditulis oleh Sapto Anggoro,  Ketua Komisi Pendataan, Penelitian & Ratifikasi Pers serta Lutfil Hakim, Ketua PWI Jatim.

 “Kami akan terus konsisten berkarya menerbitkan buku antologi puisi. Insya Allah kami sedang persiapkan buku antologi puisi keempat” ujar mantan reporter RRI Surabaya tersebut.

Disamping kemeriahan acara, pada saat yang sama Ketua PWI Jatim menyerahkan penghargaan dan tali asih kepada H.Samiaji (88 tahun) sesepuh wartawan dan mantan wartawan Harian “Neraca”. 

Kontributor: Sasetya Wilutama
Editor: Anast 
Lebih baru Lebih lama
CLOSE ADS
CLOSE ADS